a x = b ⇔ x = a log b
Sifat-sifat Logaritma :
1. a log a x = x
2. log ab = log a + log b
3. a log ab = a log a + a log b
4. log b a = log a – log b
5. a log ba = a log a - a log b
6. a log b =abxxloglog ; x > 0 dan x ≠ 1=b log a
1 �� { 1 per b log a }
= log am bm �� {(a pangkat m) log (b pangkat m) }
7. a log bn = n . a log b sehingga a log a x = x . a log a = x . 1 = x ( bukti rumus 1 di atas)
8. a b a log = ab �� a pangkat a log b = a pangkat b
9. a log b . b log c = a log c
Persamaan :
a log f(x) = a log g(x) maka f(x) = g(x) > 0
Pertidaksamaan :
a log f(x) > a log g(x)
(i) f(x) > g(x) untuk a >1
f(x) < g(x) untuk 0<a<1
(ii) f(x) >0
(iii) g(x)>0
Himpunan Penyelesaiannya = (i) ∩ (ii) ∩ (iii)
Contoh Soal :
1. Nilai x yang memenuhi x log 4 = -
2
1 adalah :
Jawab
Rumus dasar a x = b ⇔ x = a log b
x log 4 = -
2
1 ⇔ x−1/ 2 = 4
1/ 2
1
x
= 4 ⇔ x1/ 2 =
4
1 ⇔ (x1/ 2 )2 = )2
4
(1
⇔ x =
16
1
2. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan
3 log (2x-5) < 2 adalah :
Jawab :
Lihat rumus pertidaksamaan :
3 log (2x-5) < 2
(i) 3 log (2x-5) < 3 log 9 ( 2 = 2 3 log 3 = 3 log 32 = 3 log 9 )
2x-5 < 9
2x < 14
x < 7 …(1)
(ii) agar terdefinisi maka f(x) > 0
Dalam hal ini : (2x-5) > 0
2x > 5
x >
2
5 ……….(2)
HP= (1) ∩ (2) = x < 7 dan x >
2
5
Jadi jawabannya adalah
2
5 < x < 7
2. BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR
1. Bilangan Berpangkat Sederhana
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui perkalian
bilangan-bilangan dengan faktor-faktor yang sama. Misalkan kita temui
perkalian bilangan-bilangan sebagai berikut.Perkalian bilangan-bilangan dengan faktor-faktor yang sama seperti di atas, disebut sebagai perkalian berulang. Setiap perkalian berulang dapat dituliskan secara ringkas dengan menggunakan notasi bilangan berpangkat. Perkalian bilanganbilangan di atas dapat kita tuliskan dengan:
Bilangan 23, 35, 66 disebut bilangan berpangkat sebenarnya karena bilangan-bilangan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk perkalian berulang. Bilangan berpangkat an dengan n bilangan bulat positif didefinisikan sebagai berikut.
3. Bilangan Berpangkat Negatif
Apa yang terjadi jika m = 0? Dari pembahasan di atas jika dipilih m = 0, maka:
B. Bilangan Pecahan Berpangkat
Untuk menentukan hasil pemangkatan bilangan pecahan berpangkat dapat
di gunakan definisi bilangan berpangkat. Jika a, b∈ B, b ≠ 0, n adalah
bilangan bulat positif maka:
C. Bentuk Akar
Dalam matematika kita mengenal berbagai jenis bilangan. Beberapa
contoh jenis bilangan diantaranya adalah bilangan rasional dan
irrasional. Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan
dalam bentuk , dengan m, n ∈ B dan n ≠ 0. Contoh bilangan rasional
seperti: , 5, 3 dan seterusnya. Sedangkan bilangan irrasional adalah
bilangan riil yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk , dengan m, n ∈ B
dan n ≠ 0. Bilangan-bilangan seperti termasuk bilangan irrasional,
karena hasil akar dari bilangan tersebut bukan merupakan bilangan
rasional.Bilangan-bilangan semacam itu disebut bentuk akar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bentuk akar adalah akar-akar dari suatu bilangan riil positif, yang hasilnya merupakan bilangan irrasional.
1. Operasi Hitung Bentuk Akar
Dua bilangan bentuk akar atau lebih dapat dijumlahkan, dikurangkan, maupun dikalikan.a. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar
Untuk memahami cara menjumlahkan dan mengurangkan bilangan-bilangan dalam bentuk akar, perhatikan contoh - contoh berikut.
Dari contoh di atas, maka untuk menjumlahkan dan mengurangkan bilangan-bilangan dalam bentuk akar dapat dirumuskan sebagai berikut. Untuk setiap a, b, dan c bilangan rasional positif, berlaku hubungan:
b. Perkalian Bentuk Akar
Untuk sembarang bilangan bulat positif a dan b berlaku sifat perkalian berikut.
Sifat di atas sekaligus dapat digunakan untuk menyederhanakan bentuk akar.
c. Pemangkatan Bilangan Bentuk Akar
Bentuk akar juga dapat dipangkatkan. Adapun pemangtkatan bentuk akar akar didapat beberapa sifat.
2) Pemangkatan bentuk dengan pangkat negatif
Bentuk akar dengan pangkat negatif sama halnya dengan bilangan berpangkat bilangan negatif. Sehingga:
2. Hubungan Bentuk Akar dengan Pangkat Pecahan
Pada pembahasan yang lalu telah disebutkan beberapa sifat dari
bilangan berpangkat bulat positif. Sifat-sifat tersebut akan digunakan
untuk mencari hubungan antara bentuk akar dengan pangkat pecahan. Sifat
yang dimaksud adalah .Selain sifat tersebut terdapat sifat lain, yaitu:Jika ap = aq maka p = q dengan a > 0, a ≠ 1
a. Hubungan dengan
Perhatikan pembahasan berikut.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk a bilangan real tidak nol dan n bilangan bulat positif, maka:
D. Merasionalkan Bentuk Akar Kuadrat
Dalam sebuah bilangan pecahan penyebutnya dapat berupa bentuk akar.
Pecahan adalah beberapa contoh pecahan yang penyebutnya berbentuk akar.
Penyebut pecahan seperti itu dapat dirasionalkan. Cara merasionalkan
penyebut suatu pecahan tergantung dari bentuk pecahan tersebut.
1. Merasionalkan Bentuk
Untuk menghitung nilai ada cara yang lebih mudah daripada harus
membagi 6 dengan nilai pendekatan dari 3, yaitu dengan merasionalkan
penyebut. Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan sifat perkalian
bentuk akar:Selanjutnya pecahan diubah bentuknya dengan memanipulasi aljabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar